PERANGKAT JARINGAN (REPEATER, BRIDGE, NIC)
1. REPEATER
a. Pengertian
1. Fungsi repeater untuk memperluas jangkauan sinyal internet
2. Fungsi repeater untuk menambah dan mengoptimalkan sinyal wifi
3. Fungsi repeater untuk mempercepat pengiriman dan penerimaan
data
4. Mengurangi penggunaan kabel jaringan
5. Fungsi repeater sebagai pengganti router jika rusak
- Repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi.
1. Sebagai Penghubung Dua
Jaringan di Tempat Jauh
2. Otonomi dari
Masing-masing Jaringan
3. Untuk Mengakomodasi
Beban Jaringan
a. Pengertian
Secara bahasa, repeater adalah penguat sinyal.
Sedangkan menurut istilah, repeater adalah sebuah perangkat elektronik yang
menerima isyarat dalam bentuk sinyal dan melakukan transmisi sinyal dengan daya
yang lebih tinggi sehingga sinyal bisa menjangkau area yang lebih luas. Dengan
bahasa yang lebih sederhana, repeater adalah suatu alat untuk menangkap sinyal
dan meningkatkan kekuatan sinyal untuk bisa diakses oleh perangkat yang
digunakan.
b. Cara Kerja Repeater
Repeater berfungsi untuk memperluas jangkauan jaringan wifi. Hal
ini dilakukan dengan cara menerima sinyal data dan kemudian dipancarkan lagi.
Sebelum dipancarkan kembali, sinyal yang telah masuk ke repeater diperkuat
terlebih dahulu.
Pada dasarnya repeater mempunyai dua jenis komponen di dalamnya.
Komponen yang pertama bertugas untuk menerima data sinyal dari transmitter.
Sedangkan Komponen yang kedua berfungsi memancarkan kembali data sinyal
tersebut. Namun sebelum data sinyal tersebut dipancarkan kembali, perangkat
keras pada repeater ini akan melakukan pengubahan frekuensi sehingga sinyal
data yang dipancarkan menjadi lebih kuat. Dengan demikian maka sinyal pun akan
menjadi lebih kuat dan jangkauannya pun akan lebih luas.
Di dalam pemrosesan sinyal data yang masuk ke dalamnya, repeater
mempunyai dua sistem yang umumnya digunakan. Sistem tersebut adalah analog
repeater dan digital repeater. Pada analog repeater, sinyal data dikirimkan dalam
bentuk data analog dimana konsumsi daya listrik berbanding lurus dengan
amplitudo atau besarnya sinyal yang dikirimkan. Sedangkan digital repeater
mengirimkan sinyal data dalam bentuk digital. Data digital dikirim dalam bentuk
binary, yaitu diwakili oleh angka 1 dan 0. Selain itu digital repeater juga
melakukan proses tambahan pada data sinyal yang diproses.
c. Kategori Repeater
Repeater terbagi menjadi 3 Kategori, yaitu; Repeater GSM,
Repeater CDMA, dan Repeater 3G.
1. GSM
Untuk komunikasi bergerak, repeater bekerja pada frekuensi 900 MHz dan 1800 MHz
(GSM).
Adanya hambatan yang terjadi antara base station dengan mobile station akan
menimbulkan sinyal yang diterima oleh perangkat seluler akan mempunyai kualitas
yang rendah.
Kualitas yang rendah ini dapat mengakibatkan aktifitas komunikasi menjadi
tergganggu, mulai dari putus-putus sampai penggilan terputus.
Disinilah dibutuhkan "GSM Repeater". Sehingga sinyal yang lemah ini
diambil dan dikuatkan dengan bantuan antena kemudian diteruskan melalui coaxial
ke unit "repeater".
2. CDMA
CDMA bergerak pada frekuensi 800Mhz, dan bekerja pada teknologi
2G. frekuensi CDMA memang kurang memiliki sinyal yang baik jika di bandingkan
dengan sinyal GSM.
CDMA atau Code division multiple access adalah sebuah sebuah metode akses
secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA)
atau frekuensi (seperti pada FDMA),
Dengan penggunaan "CDMA Repeater" maka sinyal yang lemah ini diambil
dan dikuatkan dengan bantuan antena outdoor kemudian diteruskan melalui coaxial
ke unit "repeater".
3. 3G
3G atau third-generation technology merupakan
sebuah stAndar yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU)
yang diadopsi dari IMT-2000 untuk diaplikasikan pada jaringan telepon
seluler.
3G adalah istilah umum yang mengacu kepada perkembangan teknologi telepon
nirkabel versi ke-tiga.
Dengan adanya 3G, pengguna telepon seluler akan mendapatkan akses yang lebih
cepat ke jaringan internet dengan bandwidth sampai 384 Kbps.
Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu memberikan
fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung
dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video.
d. Fungsi Repeater
1. Fungsi repeater untuk memperluas jangkauan sinyal internet
Repeater ini mampu meningkatkan transfer data jaringan internet
sehingga menghasilkan koneksi jaringan yang maksimal dan memperluas daya jangkauan
sinyal. Tanpa repeater, akses jaringan internet anda hanya dapat menjangkau
beberapa wilayah saja, bahkan hanya lingkup area kecil.
2. Fungsi repeater untuk menambah dan mengoptimalkan sinyal wifi
Repeater juga berfungsi untuk menambah dan mengoptimalkan sinyal
wifi dengan metode pengulangan transfer datanya. Pengulangan data ini terjadi
dengan menangkap dan menambahkan sinyal ke akses jaringan internet yang
terpasang ke alat ini.
3. Fungsi repeater untuk mempercepat pengiriman dan penerimaan
data
Repeater ini juga mampu meningkatkan pengiriman dan penerimaan
data jaringan internet. Dengan adanya alat ini, bagi yang mau download atau
upload file/film bisa memperoleh kecepatan yang lancar.
4. Mengurangi penggunaan kabel jaringan
Repeater ini juga bisa digunakan sebagai alternatif penggunaan
kabel jaringan yang mungkin bisa memakan biaya banyak. Bisa dibayangkan jika
tiap daerah yang ingin memaksimalkan jaringan internet harus memasang kabel
jaringan ber puluh-puluh meter. Namun, dengan adanya repeater dapat mengurangi
dampak pemakaian kabel jaringan.
5. Fungsi repeater sebagai pengganti router jika rusak
Repeater ini juga berfungsi sebagai pengganti access point atau
router, jadi jika router anda bermasalah, maka bisa gunakan alat ini sebagai
pengganti fungsi access point sebuah router. Hal ini dapat mengurangi beban
anda untuk membeli sebuah router untuk mengatasi masalahnya.
e. Kelebihan dan Kekurangan Repeater
·
Kelebihan
- Dapat
memperkuat sinyal.
Sebuah analog perangkat yang memperkuat input sinyal terlepas
dari alam (analog atau digital ).
- Sebuah digital perangkat yang
memperkuat, membentuk ulang, atau melakukan kombinasi dari salah satu fungsi
pada sinyal input digital untuk transmisi ulang.
- Karena repeater bekerja dengan sinyal fisik
yang sebenarnya, dan jangan mencoba untuk menginterpretasikan data yang di
kirim.
- Repeater bekerja pada lapisan fisik, di
lapisan pertama dari model OSI.
·
Kekurangan
- Repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi.
- Memperpanjang jarak fisik jaringan
- Jangan serius mempengaruhi kinerja jaringan
- Khusus terhubung media yang berbeda
- Tembaga
untuk serat
2. BRIDGE
a. Pengertian
Bridge
atau network bridge yang dalam istilah bahasa Indonesia disebut dengan jembatan jaringan merupakan
sebuah komponen jaringan yang banyak dipergunakan untuk memperluas jaringan
atau membuat segmen jaringan. Bridge mampu menghubungkan sesama jaringan LAN (Local Area Network) komputer.
Selain itu, bridge juga digunakan untuk mengubungkan tipe jaringan komputer
yang berbeda seperti Ehernet. Bridge akan memetakan alamat Ethernet dari setiap titik yang
ada pada masing-masing segmen jaringan kemudian menyeleksi dan hanya
memperbolehkan perpindahan data yang diperlukan melalui jaringan.
Bridge
biasanya menggunakan topologi tree. Artinya, hanya ada
sebuah rute untuk berbagai tujuan transmisi atau paket data yang akan
dipindahkan. Dara akan menempuh beberapa jalur yang seringkali mengakibatkan
keterlambatan transmisi data. Ibaratnya sebuah paket, bridge berguna untuk
menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmen sama, maka paket akan ditolak,
sementara jika segmen berbeda, maka paket akan diteruskan ke segmen tujuan.
b. Cara Kerja
Untuk
memahami cara kerja bridge, bridge dapat diibaratkan seperti ‘repeater yang
cerdas’. Repeater bekerja dengan cara menerima sinyal yang datang dari sebuah
kabel jaringan, melakukan amplifikasi pada sinyal tersebut, kemudian mengirim
sinyal tersebut ke kabel jaringan lainnya. Repeater melakukan kerjanya
ini secara
buta tanpa
memperhatikan isi pesan yang terkandung dalam sinyal tersebut.
Kontras
dengan kerja repeater, bridge merupakan alat yang sedikit lebih cerdas. Bridge
mampu memahami isi dari sinyal yang datang. Bridge mampu menerima sinyal dan
secara otomatis menemukan alamat tiap-tiap komputer di dua jaringan yang
terhubung melalui bridge. Kemudian bridge juga mampu memilah pesan yang datang
dari satu sisi jaringan, kemudian melakukan broadcast di jaringan
lainnya, namun jika dan hanya jika sinyal pesan dari satu jaringan tersebut
memang ditujukan untuk diinfokan pada jaringan yang lain.
Sebagai contoh, misalnya bridge digunakan untuk menghubungkan
departemen marketing dan departemen keuangan di suatu perusahaan, dengan
masing-masing departemen memiliki server tersendiri. Bridge kemudian bekerja
agar kedua jaringan tidak saling membuat macet. Bridge mampu menghubungkan satu
komputer di departemen marketing dan satu lainnya di departemen keuangan ketika
dibutuhkan. Dengan begitu, secara keseluruhan kinerja kedua jaringan tersebut
meningkat.
c. Jenis-Jenis Bridge
Terdapat tiga jenis bridge umum
yang sering dijumpai, yaitu:
1. Bridge Lokal: Sebuah Bridge
yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
2. Bridge Remote: Dapat digunakan
untuk membuat sebuah sambungan atau link antara LAN untuk membuat sebuah Wide
Area Network
3. Bridge Nirkabel: Sebuah Bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel
3. Bridge Nirkabel: Sebuah Bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel
d. Fungsi Bridge
Secara umum, bridge adalah alat yang berfungsi untuk
menghubungkan dua jaringan. Bridge juga berfungsi untuk memecah satu jaringan
yang besar menjadi dua jaringan lebih kecil sehingga akan meningkatkan performa
jaringan. Fungsi bridge lainnya secara detail dapat dijabarkan dalam beberapa
poin berikut :
1. Sebagai Penghubung Dua
Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis, misalnya saja di sebuah universitas, terdapat
beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk memiliki
LAN yang terpisah di masing-masing bangunan dan menghubungkannya dengan bridge,
dibanding jika harus menyambungkan semua tempat dengan menggunakan kabel
koaksial.
2. Otonomi dari
Masing-masing Jaringan
Seperti di jaringan perkantoran, setiap departemen memiliki
kepentingannya masing-masing, memiliki komputer pribadi, workstation, dan
servernya sendiri. Setiap departemen yang tujuan berbeda akan lebih baik dengan
jaringan yang berbeda namun terhubung dengan menggunakan bridge.
3. Untuk Mengakomodasi
Beban Jaringan
Misalkan di sebuah universitas banyak workstation yang kelebihan
beban karena banyak dipakai oleh mahasiswa dan dosen untuk dipakai meminta file
yang berada di mesin file server untuk diunduh ke mesin pengguna berdasarkan
permintaan. Jika ukuran file besar, maka akan menghambat penyimpanan di LAN
tunggal, sehingga akan lebih baik menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan
bridge.
e. Kelebihan dan Kelemahan Bridge
Kelebihan bridge adalah
1.Dapat menghubungkan tipe jaringan yang berbeda seperti Ethernet dan Fast
Ethernet atau tipe jaringan yang sama
2.Bridge dapat memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan proses pengiriman data
yang diperlukan oleh bridge.
3.Dapat menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama paket akan
ditolak apabila segmennya berbeda akan diteruskan ke segmen tujuanya.
4.Dapat mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Kekurangan bridge adalah tidak memperbolehkan melakukan
proses pengiriman selain proses pengiriman data yang dibutuhkan oleh bridge dan
tidak dapat menentukan segmen dan sumber jika segmenya sama.
3. NIC (Network Interface Card)
a. Pengertian
NIC adalah sebuah
kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan
komputer. Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus
komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media
jaringan.
Sebuah NIC memiliki
alamat khusus yaitu ethernet addres atau MAC address. Alamat tersebut berupa
kide heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang berbeda.
b. Cara Kerja
Prinsip Kerja NIC
NIC bekerja pada
lapisan fisik, di mana data dipecah menjadi bit kemudian dikirim melalui
jaringan ke komputer lain yang kemudian dirangkai kembali menjadi data utuh.
Setiap NIC memiliki kode unik tersendiri, artinya cuma ada satu, yang terdiri
atas 12 digit kode yang disebut dengan MAC Address (Media Access Control).
Tujuan adanya MAC address adalah untuk menghindari tabrakan antar data di
jaringan. Misalnya node akan mengirimkan paket data, maka sebelumnya akan
melihat apakah jaringan sedang mengirimkan paket data atau tidak. Jika node
melihat jaringan tidak melakukan pengiriman paket data, maka node akan
melakukan pengiriman paket data.
Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node sedang
mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Jika terjadi collision,
maka node dan jaringan akan berhenti bersamaan untuk mengirimkan paket data.
Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu waktu secara acak untuk
mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirim
kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini sering dinamakan metode
CSMA/CD (Carrier Sence Multiple
Access/Collison Detection), yaitu pengurusan bagi pengiriman data
oleh komputer/node secara serentak.
aLUR kerja nic
Alur kerja pada NIC
yaitu ketika sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lain maka ia
akan memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIS yang di tuju. Jika alamat
tersebut telah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat
dilakukan. Bila NIC yang dituju ternyata tengah menangani komunikasi dengan
kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau collision. Keduanya
kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan
sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi kembali.
c. Jenis-Jenis NIC
1. PCI Adapter
PCI (Peripheral Component Interconnect) adalah bus
yang pada awalnya didesign untuk menggantikan Bus ISA/EISA yang dipakai dalam
system komputer IBM. Dirilis pertama kali tahun 1992 dan masih banyak dipakai
sampai sekarang ini untuk komputer desktop yang mempunyai slot PCI tentunya.
Dari jenis adapter jaringan ada dua macam pemakaian yaitu yang untuk adapter
jaringan kabel dan untuk adapter jaringan wireless atau jaringan nirkabel.
Gambar berikut menunjukkan slot PCI pada motherboard komputer dan kartu
jaringan PCI untuk LAN dan untuk wireless.
2. USB Adapter
USB (Universal Serial Bus) adalah standard Bus serial
yang mempunyai design asimmetris dan di design sebagai slot yang sangat praktis
untuk menghilangkan perlunya tambahan slot PCI pada komputer. USB mempunyai
kemampuan PnP (Plug and Play – pasang dan mainkan) sehingga saat dipasang di
komputer tidak memerlukan suatu reboot komputer. Kartu jaringan wireless USB,
yang banyak dipakai karena sifatnya yang praktis dan banyak dipakai untuk kartu
jaringan wireless. Tidak ada kartu jaringan LAN yang memakai slot USB kecuali
yang dari jenis wireless.
Kartu jaringan wireless ini ada beberapa macam tergantung standard technology yang digunakan, meliputi:
Kartu jaringan wireless ini ada beberapa macam tergantung standard technology yang digunakan, meliputi:
1.
Kartu jaringan USB wireless-B yang beroperasi berdasarkan standard Wireless
802.11B dan bekerja dengan kecepatan maksimum 11 Mbps menggunakan frequency
band 2,4 GHz, berbagi jaringan dengan kapasitas keluaran secara real sampai 7
Mbps. Mempunyai jangkauan yang bagus tapi mudah dipengaruhi oleh interferensi
radio.
2.
Kartu jaringan USB wireless-G yang beroperasi berdasarkan standard Wireless
802.11G dan bekerja dengan kecepatan maksimum 54 Mbps, yang merupakan
pengembangan dari versi 802.11b. Ada beberapa model yang menggunakan technology
wireless-G ini yang dipercepat dengan ditambah teknologi MIMO yang bisa
menghasilkan kecepatan sampai 180 Mbps ideal.
3.
Kartu jaringan USB wireless-N yang menggunakan standard technology wireless
paling cepat saat ini yaitu draft 802.11N. walaupun masih draft (belum final)
akan tetapi hampir semua pabrik pembuat piranti wireless mengadopsi technology
ini. Anda tidak perlu khawatir masalah compatibility dari standard wireless-N
ini karena setiap produk wireless-N yang lulus uji certifikasi “Wi-Fi
Certified” berarti dia sudah teruji kompatibilitynya dengan jaringan standard
sebelumnya 802.11B/G. biasanya ditandai dengan tanda certifikasi “Wi-Fi
Certified”. Jenis USB adapter wireless ini biasa digunakan baik untuk komputer
desktop maupun notebook. Gambar berikut ini menunjukkan beberapa model kartu
jaringan USB dan tanda certifikasi “Wi-Fi Certified” baik untuk wireless-G
(yang compatible dengan wireless-B) maupun yang untuk wireless-N (yang
compatible dengan wireless-B/G).
Ada juga beberapa model piranti USB ini
menggabungkan technology 802.11N dan 802.11A mengahsilkan adapter wireless –N
dengan dual-band 2,4 GHz dan 5 GHz yang biasanya bekerja secara simultan,
memungkinkan anda memakai frequency band 5 GHz untuk kebutuhan applikasi atau
aktivitas yang memerlukan bandwidth intensif yang tinggi seperti streaming High
Definition media. Jaringan dengan frequency band 5 GHz ini relative lebih kebal
terhadap interferensi dari frequency band 2,4 GHz dimana frequency 2,4 GHz ini
banyak dipakai oleh peralatan rumah tangga seperti cordless phone, open
microwave, pembuka garasi automatis, dll. Untuk adapter wireless dual band anda
bisa memilih untuk bekerja di 2.4GHz atau 5GHz band tergantung jaringan anda.
3. Cardbus / PCMCIA
Kartu jaringan Cardbus atau PCMCIA yang dipakai
pada slot Cardbus atau PCMCIA dari notebook. Kartu jaringan dari jenis Cardbus
ini lebih banyak dipakai untuk kartu jaringan wireless juga, walaupun pada
awalnya banyak diproduksi adapter LAN dengan speed 10 Mbps di era laptop jaman
dulu yang tidak dilengkapi dengan kartu jaringan onboard, sekarang sudah tidak
ada lagi.
4. Expresscard
Kartu jaringan dari jenis ExpressCard adalah jenis
baru yang mulai banyak diadopsi oleh notebook belakangan ini mulai akhir tahun
2006-an. Keuntungan utama dari technology ExpressCard dibanding CardBus adalah
peningkatan bandwidth yang sangat dramatis dibanding technology Cardbus. Kenapa
begitu? Kartu jaringan ExpressCard mempunyai koneksi langsung kepada system bus
melalui suatu jalur X1 Express PCI dan USB 2.0, sedangkan Cardbus menggunakan
controller interface yang hanya memakai interface PCI.
ExpressCard mempunyai kapasitas keluaran
bandwidth maksimum sampai 2,5 Gigabit per second melalui PCI Express dan
keluaran dari USB 2.0 sampai 480 Mbps khusus untuk masing-2 slot ExpressCard.
Sementara untuk Cardbus menggunakan share bus dengan keluaran maksimum sampai
1,06 Gigabits per second saja secara sharing bersama-sama. Sementara itu, power
yang dipakai hampir separuh (1.5 V dan 3.3 V) dari power yang dipakai Cardbus
(3.3 V dan 5.0 V).
Disamping untuk wireless-N ExpressCard adapter,
jenis kartu jaringan ExpressCard ini juga ada yang digunakan untuk ExpressCard
Gigabit LAN adapter dengan konektor RJ-45. Dengan kartu jaringan ExpressCard
LAN ini memungkinkan anda melakukan koneksi ke jaringan Gigabit Switch dengan
stabilitas yang ultra-solid pada kecepatan tinggi. Sangat bagus untuk activitas
yang membutuhkan bandwidth berlebihan seperti media high definition (HD media),
publishing media berkualitas tinggi, jaringan berkapasitas tinggi, data sharing
maupun database.
Hampir semua komputer desktop maupun notebook
sudah dilengkapi dengan adapter kartu jaringan, khusus untuk laptop atau
notebook disamping dilengkapi adapter onboard NIC, mereka juga sudah dilengkapi
dengan Wi-Fi baik yang berbasis 802.11B/G maupun yang seri terbaru sudah
dilengkapi dengan Wi-Fi berbasis 802.11N yang juga compatible dengan 802.11B/G.
5. PCI Express USB 3.0 Adapter
Sejak 2006, sudah mulai banyak produk computer
yang melengkapi motherboardnya dengan PCIexpress dengan tersedianya slot PCIe.
Sekarang ini banyak produk yang memanfa’atkan slot PCIe ini antara lain USB
port PCI Express adapter. PCIe adapter ini mengusung port USB 3.0 SuperSpeed.
Lihat juga mengenal lebih dekat USB 3.0.
Salah contoh dari adapter PCIe USB 3.0 ini
adalah TRENDnet 2-Port USB 3.0 PCI Express Adapter TU3-H2PIE. USB 3.0 ini PCI
adapter ini mempunyai 2 port type A yang bisa digunakan pada komputer yang
mempunyai slot PCI Express. Adapter ini dilengkapi dengan konektor power dari
PC 4-pin untuk memberikan kekuatan power kepada perangkat USB yang terhubung
kepada USB portnya. Kecepatan data transfer sungguh luar biasa sampai 5 Gbps
lebih dari 10 kali lipat kecepatan transfer rate dari USB 2.0 yang hanya sampai
480 Mbps. Tentunya port USB ini bisa dipakai juga (compatible) dengan perangkat
USB type 2.0. Tentunya kalau dpakai pada perangkat USB 2.0 kecepatannya yach
mengikuti jenis USB 2.0. Jadi kecepatan transfer rate bisa maksimum jika
menggunakan perangkat USB 3.0 juga misal external Hard disk dari Iomega eGo 2
TB USB 3.0.
d. Fungsi NIC
Fungsi
utama dari NIC yaitu digunakan sebagi sarana untuk menerima dan mengirimkan
data melalui kabel jaringan. Tugas dari NIC antara lain:
· Melakukan transfer data ke komputer lain
dengan terlebih dahulu mempersiapkan data dari komputer agar data dilewatkan ke
media penghubung.
· Mengontol aliran data (flow) antar
komputer dan sistem perkabelan
· Menerima data yang ditransfer dari
komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti
oleh komputer.
e. Kelebihan dan Kelemahan NIC
Kelebihan
- Mudah untuk menambah dan mengurangkan komputer dan nod tanpa mengganggu operasi yang telah dijalankan.
- Kabel sedikit dan jarak LAN tidak terbatas
- Mudah
- Sesuai untuk rangkaian yang kecil.
Kekurangan
- Jika kabel tulang belakang (backbone) atau mana-mana nodnya bermasalah rangkaian tidak dapat berfungsi.
- Memerlukan terminator untuk kedua ujung kabel backbone.
- Sulit mengecek kerusakan.
- Perlu repeater jika jarak LAN jauh.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar